Wednesday 29 June 2011

LAYAK KE KITA UTK MMBENCI??

Terlalu sukar untuk memberi maaf...
Bahkan lebih sukar daripada meminta maaf...
Masih terasa tusukan rasa bagaikan sebuah dendam yang membara...
Masih terngiang-ngiang segala kata...
Masih terbayang semua tingkah dan perlakuan...
Wajah 'orang-orang bersalah' itu terasa begitu menjengkelkan...
Memberi maaf kepada mereka seolah-olah menggadaikan harga diri...
Apakah maruah ini terlalu murah untuk di sorong tarik dengan harga yang rendah?

Dan cukup sakit, apabila mengenangkan 'musuh-musuh' itu tersenyum dengan kemenangan???
 
Namun, itu hanya bisik 'hati besarku'...
Yang melantunkan suara ego dan marah...
Kesat dan kesumat...
Tetapi jauh dari dalam diri...
ada suara lain yang bergetar...
 'Hati kecil' yang tidak jemu-jemu mengingatkan...
Suara tulus yang mendamaikan gelombang jiwa...
Bisik telus yang meredakan amukan rasa...
Maafkan, lupakan...cintai, sayangi...
Berperang dengan mereka bererti berperang dengan diri sendiri...
Begitu bisik hati kecil itu selalu...

Pada sebuah persimpangan rasa, tiba-tiba hati disapa oleh sebuah firman:
"Tolaklah kejahatan dengan sebuah kebaikan,Nescaya engkau akan mendapati musuhmu akan menjadi seolah-olah saudara"...

Wahai diri,api jangan dilawan dengan api...
Nanti bakarannya akan membakar diri sendiri...
Menyimpan dendam sama seperti membina sebuah gunung berapi di dalam hati...
Semakin besar dendam itu, maka semakin sakit hati yang menanggungnya...
Musuh-musuh mu terus ketawa, sedangkan kau sendiri menderita meneguk bisa...

Musim-musim terus berlalu sewajarnya mendewasakan aku...
Pengalaman lampau sentiasa membuktikan bahawa permusuhan hanya akan memberi kepuasan sementara...
Apabila 'fatamorgana' itu berlalu...
Aku akan menjadi lebih dahaga daripada sebelumnya...
Apakah akan ku terjah perangkap itu berkali-kali???
Oh,tidak!!
Mukmin tidak akan terperosok dalam lubang yang sama dua kali...
Begitu maksud sebuah sabda...
Justeru???Cukup sekali!!!

Biarlah musuh itu ketawa sepuas-puasnya...
Beban rasa ini biarlah aku letakkan...
Tidak akan ku bawa dalam safar kehidupan yang pendek ini...
Hidup terlalu singkat untuk membenci...
Bermusuh dengan orang lain, sama seperti bermusuh dengan diri sendiri...
Memaafkan orang lain,sama seperti memaafkan diri sendiri...

Kata bijak pandai:
"Apa yang kita berikan akan kita terima kembali"

Betapa leganya sekarang...
Benarlah bahawa kebaikan itu tampak sukar untuk dilaksanakan...
Pahit,Sakit...
Tetapi apabila dilaksanakan akan terasa kemanisannya...
Manakala kejahatan itu tampak mudah, indah dan manis...
Namun apabila dilakukan, pasti ada kekesalan,kepahitan dan keresahan...
Ketika ini terasa benar apa yang selalu didengar di dalam tazkirah
- yang punya tabsyir dan inzar-
bahawa dosa itu sesuatu yang meresahkan...


Dendam itu dosa,Memaafkan itu pahala...
Memaafkan menjemput datangnya 'syurga' yang fana, sebelum syurga yang baqa'...
Kini hatiku tertanya-tanya lagi...
Siapa aku, yang begitu sukar memaafkan? Tuan? Tuhan?
Aku hanya hamba...
Sedangkan DIA Sang Pencipta itu Maha Pemaaf, Maha Pengampun...
Siapa aku yang kerdil ini untuk terus berdendam?
Ya ALLAH, ampunkan aku...
Sengaja atau tanpa sengaja, sering atau kekadang...aku 'terlanjur' menumpang hak-MU..

Tuesday 28 June 2011

poem 1st kami,,lalalala~





MY LOVE

I felt dissapointed ,                                                                                          
To know that you are liar,                                                                                
To know that you are cheater,                                                                           
To know that you are deceiver

The world is empty,
Frustration,love,depression,
No one knows the situation,
Many problems incurred alone,
Each day ends with silence and loneliness,
Sad and crying to end my life journey

Loyalness is all dedicated to only you,
My love is like a plant,
That is fertilized with the fertilizer in the world,
I have painted my words into rainbow
in the sky as my row to you,
i need you like a heart needs a beat,
what is the best words to have your trust in me?




At that time,
Take the long rope,
Tied to the neck,
Like a smart bow,
It is like a preparation,
To go to ‘heaven’.

Love is nothing without trust,
So,i am nothing without you,
As you said i am taking back my love,
My heart stopped,
The supply of blood into my veins
 become slower and slower,
My body could not bare anymore,
This is the of the world.

I am breathless,
My heart stop beating,
Now,
Love left with hope,
I am totally cold and GONE..

Saturday 25 June 2011

mai baca!!


Assalamualaikum dear!!
sihat tak my followers ni?

hari ni,xde bnde sgt nk cter kt korang,just nk share skit je..buat tmbah ilmu di dada n to korang trmasuk lah Sya amalkan,,

-6 punca bakhil-

1..didorong oleh perasaan tamak haloba & sentiasa ingin menambahkan harta kekayaaanya..

2..tidak mmpunyai iman yg sempurna..
3.mengikut hawa nafsu...

4.tidak mensyukuri segala nikmat pemberian Allah

5..terlalu sayang kepada harta & berasa rugi jikalau diberikan kpd orang lain

6.takut jadi miskin jikalau hartanya diberikan kdp orang lain...


-the end-


ha,ni just tok renungan kita bersama..semoga kita akan lebih berusaha ke arah kebaikan dan dapat meningkatkan amal soleh,,amin..

selamat beramal!


Friday 17 June 2011

renung2kan ya ikhwani,,,

Assalamualaikum,,,


✿ Kisah di neraka..naudzubillah…✿

( Luangkan masa utk membaca kawan2 sahabat2 sekalian…sekejap jerk..mOga mendapat ikhtibar dan manfaatnya..) >_<”
...

...Saya berjumpa fenomena menakutkan hari itu. Takkan saya lupakan selama-lamanya. Ia amat menakutkan dan membuatkan saya trauma beberapa ketika. Terngiang-ngiang ungkapan hamba yang menyesali ...dosa, “Alangkah, lebih baik sekiranya aku menjadi tanah.”

Seorang lelaki berwajah buruk berkulit hitam merangkak-rangkak dengan penuh seksa di lembah kotor itu. Bau hanyir menusuk ke hidung, dengan segera saya menutup hidung. Namun bau itu makin kuat. Lelaki buruk berwajah hitam legam, hingus meleleh di hidung meskipun sudah disapu berkali-kali, dan yang malangnya, ia telanjang bulat tanpa sebarang pakaian.

Ah, ia amat menjelekkan. Bukan hanya dia bertelanjang, bahkan lelaki yang lain, perempuan, mak nyah, pondan dan tomboi, semua bertelanjang dan sangat menjelekkan. Yang perempuan, air nanah meleleh keluar daripada kemaluan mereka. Yang lelaki, air kencing mereka berdarah dan berketul-ketul. Mereka membuang air kecil dengan penuh seksa dan meraung kepedihan.

Lelaki yang merangkak-rangkak itu dihidangkan makanan. Saya mengintai dari kejauhan. Aduh, hidangannya adalah najis lembu yang masih cair dan dihurungi lalat. Najis hitam itu bercampur dengan air kencing lembu yang kuning-kekuningan. Saya muntah dibuatnya. Lelaki itu mengambil najis lalu disuap ke mulutnya dengan lahap. Ia muntah, namun dimakan terus tanpa henti.

Seksanya, hanyirnya. Tiba-tiba suasana menjadi pegun. Terdengar suara yang penuh garau dan menakutkan,

✿ “Wahai manusia terkutuk, tahukah kamu neraka Hawiyah? Itulah neraka yang apinya menjulang-julang.”

Saya terpandang sepasang lelaki dengan perempuan. Si perempuan itu mengumpulkan nanah yang keluar daripada kemaluannya lalu diberikan kepada lelaki. Ia minum dengan rakus, kemudian muntah keluar. Yek, jelek sekali. Kemudian si lelaki bangun berdiri dan kencing sedangkan perempuan itu menadah mulutnya. Wek, saya muntah di situ juga.

✿ “Wahai penzina yang berbangga dengan kemaluannya di dunia, rasakan kamu air nanah dan najis pasangan kamu. Apa yang kamu banggakan di dunia adalah kehinaan di akhirat.”

Sekumpulan manusia bertelanjang berhidung babi dihidangkan dua jenis makanan. Makakan yang baik dan makanan yang jelek. Namun mereka seolah-olah tidak nampak makanan yang baik itu. Mereka menerkam ke arah makanan jelek, yang dihurungi cacing dan lalat. Baunya seperti bau najis ayam. Ia busuk sekali. Mereka makan dengan lahap kemudian bergaduh sesama mereka.

✿ “Wahai pemakan riba, kamu mengetahui bahawa riba merupakan kemurkaan di sisi Allah. Allah telah menyediakan ruang mencari rezeki yang baik untuk kamu namun kamu memilih riba.”

Saya ketakutan. Ya Allah, di alam manakah aku ini sebenarnya. Seketika, saya melihat kejauhan. Seorang yang kelihatan soleh. Wajahnya tampak kuat beribadat. Ia diperintahkan ke sebuah taman yang indah. Namun, baru sahaja ia melangkah, kakinya dipegang erat oleh seseorang.

✿ “Ya Allah, janganlah Kamu masukkan ia ke dalam taman keindahan itu. Ia seorang berilmu, namun ia tidak menyampaikannya kepada kami. Ia seorang naqib, namun ia tidak pernah berusrah dengan kami. Ia seorang pemimpin, namun ia tidak pernah membimbing kami. Ia seorang kuat ibadah, namun tidak pernah menunjuki kami. Masukkan ia ke neraka Ya Allah.”

Saya terus menangis. Seorang naqib? Ya, saya seorang naqib. Apakah seorang naqib seperti saya, yang tidak melakukan usrah akan dicampakkan ke dalam lembah orang telanjang itu? Saya menggeletar ketakutan.

Saya melihat sekumpulan wanita. Mereka sedang mengerumuni satu hidangan. Saya mengintai jauh-jauh. Alangkah, mereka sedang meratah daging mayat manusia. Mereka melapah daging manusia itu hidup-hidup. Siapakah mereka itu Wahai Tuhan?

Saya tambah menggigil apabila melihat salah seorang daripada mereka. Itu adalah saudara saya. Ia seorang yang berbai’ah dengan perjuangan Islam dan mencintai perjuangan. Mengapa ia turut berada dalam kelompok terkutuk itu.

✿ “Itulah kumpulan wanita yang suka mengumpat dan menyebarkan fitnah.Mereka memperjuangkan Islam. Namun dalam masa yang sama,mereka suka sekali menaburkan fitnah dan mengumpat.”

Satu suara menjelaskan kepada saya.

Ya Allah, saya mengerti. Ini kisah benar. Saya mendengar dari rakan saya sendiri. Apabila seorang muslimah berkenan dengan seorang muslimin, dan muslimah itu meminta bantuan daripada rakannya menjadi orang tengah. Malangnya, orang tengah itu bukannya menjalin ikatan bahkan menaburkan fitnah.

Ya Allah, saya berharap cerita ini bukannya mengumpat dan menaburkan fitnah, bukan juga menyebarkan keburukan orang lain.

Seorang ahli pejuang Islam, keluar berdua-duaan dengan muslimah yang turut pejuang Islam. Berpegangan tangan. Menunggang motosikal bersama-sama. Nah, kepada mereka kita ingatkan, Peluklah pasangan kamu itu di atas motor seerat-eratnya, namun harus kamu ingat, yang kamu peluk itulah yang akan menghirup nanah yang keluar dari kemaluan kamu.

✿Na’uzubillah, Ajirna minannar.

✿Saya keanehan. Mengapa seorang lelaki boleh mempercayai seorang perempuan yang sanggup menyerahkan tangan untuk dipegang, kulit untuk dibelai menjadi isterinya? Bolehkah perempuan itu dipercayai untuk menjadi ibu kepada anaknya?

✿ “Darah haid,” saya berpaling ke belakang. Seorang tua bertongkat merapati saya. " Darah haid, apa maksud atuk"

Orang tua itu menunjukkan saya ke satu arah. Terbeliak mata saya melihatnya. Sekumpulan lelaki dihidangkan air berupa darah haid yang baru sahaja keluar daripada seorang perempuan.

“Darah haid itu adalah untuk orang yang memuja perempuan sehingga LALAI DARIPADA MENGINGATI ALLAH,”

p/s : m0ga mendapat iktibar dari kisah ini..pesanan buat sahabat-sahabat, juga buat diri sendiri..Nauzubillah..kami berlindung hanya padaMU ya ALLAH..